Kata indigo sendiri diambil dari nama warna yaitu indigo, yang dikenal
sebagai warna biru sampai violet. Orang indigo adalah istilah yang
diberikan kepada anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa
dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi.
Biasanya mereka tidak mau diperlakukan sebagai anak-anak.
Lewat bukunya Understanding Your Life Through Color, Nancy Tappe (1982) membuat klasifikasi manusia berdasarkan warna energi atau cakra. Cakra adalah pintu-pintu khusus dalam tubuh manusia untuk keluar masuknya energi.
Pada tubuh manusia terdapat 7 cakra utama, yaitu cakra mahkota ada di
puncak kepala, cakra Ajna di antara dua alis, cakra tenggorokan di
tenggorokan, cakra jantung di tengah dada, cakra pusar ada di pusar,
cakra seks ada pada tulang pelvis, dan cakra dasar ada di tulang ekor.
aura indigo |
Terdapat 4 macam anak indigo:
- Humanis. Tipe ini akan bekerja dengan orang banyak. Kecenderungan karir di masa datang adalah dokter, pengacara, guru, pengusaha, politikus atau pramuniaga. Perilaku menonjol saat ini hiperaktif, sehingga perhatiannya mudah tersebar. Mereka sangat sosial, ramah, dan memiliki pendapat kokoh.
- Konseptual. Lebih enjoy bekerja sendiri dengan proyek-proyek yang ia ciptakan sendiri. Contoh karir adalah sebagai arsitek, perancang, pilot, astronot, prajurit militer. Perilaku menonjol suka mengontrol perilaku orang lain.
- Artis. Tipe ini menyukai pekerjaan seni. Perilaku menonjol adalah sensitif, dan kreatif. Mereka mampu menunjukkan minat sekaligus dalam 5 atau 6 bidang seni, namun beranjak remaja minat terfokus hanya pada satu bidang saja yang dikuasai secara baik.
- Interdimensional. Anak indigo tipe ini di masa datang akan jadi filsuf, pemuka agama. Dalam usia 1 atau 2 tahun, orangtua merasa tidak perlu mengajarkan apapun karena mereka sudah mengetahuinya.
Mengidentifikasi Anak-anak Indigo
Pendapat tentang anak-anak Indigo tidak terbatas para pakar psikologi dan pada prinsipnya terdapat pandangan yang sama tentang mengapa dan untuk apa anak-anak indigo ini lahir ke dunia. |
Sandra Sedgbeer, seorang redaktur dan penerbit majalah:
“Anak-anak yang lahir saat ini nampaknya mempunyai lebih banyak
“perangkat lunak” yang telah dimasukkan ke sistem mereka. Mereka adalah
lompatan evolusioner; mereka menunjukkan pada kita ke mana langkah
tujuan kita sebagai spesies. Dan saya yakin bahwa anak-anak ini lahir
dengan susunan saraf yang kemampuannya lebih tinggi. Kita semua juga
memiliki kemampuan seperti itu, tetapi kita telah kehilangan itu lebih
dari ratusan tahun lalu.”
Neale Donald Walsch, pengarang:
“Menurut saya, anak-Anak Indigo adalah anak-anak yang kesadarannya
berkembang secara dramatis mengenai semua hal yang ada di sekitar
mereka, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.”
Elizabeth Green, pengarang dan dosen: “Mereka memiliki dasar spiritual yang sangat tinggi. Tidak religius, tetapi spiritual…. Mereka mempunyai perasaan yang dapat mengetahui adanya kekuatan yang lebih tinggi.”
Elijah, seorang musisi:
“Ada beberapa Indigo yang turun ke planet ini membawa pedang kemauan,
pedang kekuatan, untuk memangkas paradigma lama dan menembus ilusi. Ada
yang membawa welas asih yang lembut dan ada yang membawa bahasa baru
cahaya dan suara…Kenapa para Indigo ke sini? Para Indigo ke sini untuk
menjembatani Surga dan Bumi.”
KH Amiruddin Syah dari Institut Kajian Tasawuf: “Az Zukhruf”, Jakarta: “Menurut sejarah, Pancasila disusun oleh anak-anak indigo. Pada abad ke 14 Mpu Prapanca menulis Nagarakartagama.
Dalam buku tersebut dituliskan Bhinneka Tunggal Ika yang kemudian
disempurnakan oleh Mpu Tantular. Bhinneka Tunggal Ika kemudian
dipahami sebagai budaya yg berbeda-beda namun tujuannya adalah satu dan
agama yang berbeda juga bertujuan satu yakni Allah dan Kehidupan yang
baik”.
Dr Tubagus Erwin , Pakar psikologi anak dari Universitas Indonesia (UI) : ”
Anak Indigo memang berbeda dengan anak-anak sebayanya. Anak indigo
memiliki moto berjiwa dewasa serta mampu membedakan dan menghargai
perbedaan. Namun, indigo bukanlah sesuatu penyakit karena tidak termasuk
dalam daftar penyakit sedunia yang dikeluarkan WHO. Mereka memiliki
kekuatan spiritual yang tidak dimiliki semua orang. Meski demikian, anak indigo bisa sehat dan
sakit, baik secara fisik maupun mental. Yang jelas, anak semacam ini
memerlukan pendidikan khusus. Semua tergantung interaksi dengan
lingkungannya.”
Apakah anak Anda adalah seorang anak Indigo? Ciri-ciri di bawah ini
dapat digunakan sebagai patokan awal untuk mengetahui apakah anak Anda
berbakat Indigo atau tidak.
Indigo |
Ciri-ciri anak berbakat yang indigo :
- Memiliki sensitivitas tinggi.
- Memiliki energi berlebihan untuk mewujudkan rasa ingin tahunya yang berlebihan.
- Mudah sekali bosan.
- Menentang otoritas bila tidak berorientasi demokratis.
- Memiliki gaya belajar tertentu.
- Mudah frustasi karena banyak ide namun kurang sumber yang dapat membimbingnya.
- Suka bereksplorasi.
- Tidak dapat duduk diam kecuali pada objek yang menjadi minatnya.
- Sangat mudah merasa jatuh kasihan pada orang lain.
- Mudah menyerah dan terhambat belajar jika di awal kehidupannya mengalami kegagalan.
Menurut Tubagus Erwin, Alumnus Kedokteran Unair 1967 dan seorang pakar Indigo, anak indigo memiliki enam sifat:
- Tingkat kecerdasan superior. Biasanya IQ-nya di atas 120. Sehingga mereka enggan mengikuti ritual yang tidak rasional dan tidak spiritual.
- Anak indigo dapat mengerjakan sesuatu tanpa diajarkan terlebih dahulu.
- Dapat menangkap perasaan, kemauan, atau pikiran orang lain.
- Dapat mengetahui sesuatu yang tidak dapat dipersepsi oleh pancaindera di masa kini, masa lampau (post-cognition), dan masa depan (pre-cognition).
- Mengetahui keberadaan makhluk halus.
- Anak indigo tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan alam dan kemanusiaan
Membesarkan Anak-anak Indigo
Karena kemampuan khusus yang dimiliki
oleh Anak Indigo, mereka menghadirkan tantangan baru bagi orang tua
mereka maupun sistem sekolah yang ada saat ini untuk menemukan cara
yang tepat demi membantu dan membimbing mereka. Sistem yang ada saat ini
tampaknya tidak memiliki cukup instrumen untuk menyediakan lingkungan
yang tepat demi memenuhi kebutuhan mereka. Banyak anak berbakat yang
tidak bisa menyesuaikan diri dengan sekolah sehingga mereka dikatakan
bermasalah seperti terkena Gangguan Pemusatan Perhatian (Attention Deficit Disorder)
atau autisme. Sebenarnya, kemampuan mereka jauh di depan. Kebutuhan
mereka lebih banyak. Di samping mengajarkan cara menghafalkan data,
banyak pendidik menyatakan bahwa sekolah juga seharusnya mengajarkan
anak-anak cara mengambil keputusan, cara makan yang benar, bahkan cara
menanam bahan makanan, dan cara untuk bermeditasi. Sekolah semestinya
mengusahakan cara-cara untuk memanfaatkan apa yang ada dalam diri anak,
membuka kebijaksanaannya yang bersemayam di sana secara alami.
Apa yang harus dilakukan orangtua :
- Hargai keunikan anak dan hindari kritikan negatif.
- Jangan pernah mengecilkan anak.
- Berikan rasa aman, nyaman dan dukungan.
- Bantu anak untuk berdisiplin.
- Berikan mereka kebebasan pilihan tentang apapun.
- Bebaskan anak memilih bidang kegiatan yang menjadi minatnya, karena pada umumnya mereka tidak ingin jadi pengekor.
- Menjelaskan sejelas-jelasnya (masuk akal) mengapa suatu instruksi diberikan, karena mereka tidak suka patuh pada hal-hal yang dianggap mengada-ada.
- Jadikan sebagai mitra dalam membesarkan mereka.
Menurut Carol dan Tober, anak-anak Indigo memiliki 10 atribut berikut :
- They come into the world with a feeling of royalty (and often act like it). [Mereka datang ke dunia dengan rasa ingin berbagi.]
- They have a feeling of “deserving to be here,” and are surprised when others do not share that. [Mereka menghayati hak keberadaannya di dunia ini dan heran bila ada yang menolaknya.]
- Self-worth is not a big issue; they often tell the parents “who they are.” [Mereka menganggap bahwa dirinya bukanlah yang utama; seringkali menyampaikan jati dirinya kepada orang tuanya.]
- They have difficulty with absolute authority (authority without explanation or choice). [Sulit menerima otoritas mutlak tanpa alasan]
- They simply will not do uncertain things; for example, waiting in line is difficult for them. [Mereka enggan melakukan hal yang tidak pasti, seperti menunggu.]
- They get frustrated with systems that are ritually oriented and do not require creative thought. [Mereka kecewa bila menghadapi ritual dan hal-hal yang tidak memerlukan pemikiran kreatif.]
- They often see better ways of doing things, both at home and in school, which makes them seem like “system busters” (non-conforming to any system). [Seringkali mereka menemukan cara-cara yang lebih tepat, baik di sekolah maupun di rumah, sehingga menimbulkan kesan 'non konformistis' terhadap sistem yang berlaku]
- They seem antisocial unless they are with their own kind. If there are no others of like consciousness around them, they often turn inward, feeling like no other human understands them. School is often extremely difficult for them socially. [Mereka tampak anti sosial dan terasing kecuali berada dalam lingkungan sesama indigo. Sekolah seringkali menjadi amat sulit untuk mereka bersosialisaaasi.]
- They will not respond to “guilt” discipline. [Mereka tidak akan menanggapi disiplin yang salah.]
- They are not shy in letting it be known what they need. [Mereka tidak sungkan untuk meminta apa yang dibutuhkannya]
Anak-anak Indigo sebagai pembawa perubahan
Menurut Gary Zukave,
“Kita sedang berada di tengah-tengah besarnya perubahan kesadaran
manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan perubahan pada
kesadaran umat manusia ini akan menata ulang apa yang akan dilakukan
oleh manusia. Perubahan itu menata ulang jutaan individu dan, menurut
saya, dalam beberapa generasi saja, ia akan menata ulang seluruh
pengalaman umat manusia. Dan dengan demikian, perubahan itu akan
melahirkan anak-anak dalam lingkup persepsi baru yang lebih luas, dan
perubahan itu akan memperbesar persepsi mereka yang sedang menjalani
kehidupan di dunia ini. Peristiwa besar itu bukanlah kemunculan Anak-Anak Indigo, tetapi kelahiran sebuah dunia Indigo.”
Thanks To : mirza-shahreza
0 komentar:
Posting Komentar
Kasih tau ya kalau link nya sudah tidak bisa lagi ^_^